Untuk apa kita bertemu
Jika hanya penuh derita
Kepedihan dihatiku
Mendayukan bicara asmara
Kering layu bagai daunan
Yang meniti sekilas usia
Terkuncilah mimpi bertahun
Dalam suram malam gelita
Menantikan embun pagi
Menitiskan wangian kasturi
Keluhuran benih cinta
Merantai ingatan
Kenangan masa silam
Dirimu diriku
Pernah bernama kekasih
Apa mungkin kau dan aku
Melayarkan bahtera impian
Walau pernah kehilangan
Tanda cinta pedoman setia
Bicaramu sentuhan kasih
Menghangatkan kenangan
Namun hati yang terluka ini
Mengunci perasaan hati
Untuk aku bercinta lagi denganmu
Apa mungkin kau dan aku
Melayarkan bahtera impian
Walau pernah kehilangan
Tanda cinta pedoman setia
Bicaramu sentuhan kasih
Menghangatkan kenangan
Namun hati yang terluka ini
Mengunci perasaan hati
Untuk aku bercinta lagi denganmu
Mana dia si songket hitam
Hendak ku buat sampin
Hendak ku lamar anak mak andam
Takut kena tempeleng (jangan mak andam)
Hendak ku lamar anak mak andam
Takut kena tempeleng (janganla)
Mana dia si songket hitam
Hendak ku buat sampin
Konon berbaik dengan mak andam
Dara hendak ku belek
Konon berbaik dengan mak andam
Tapi kena dah tengking
(Hai mak andam garang betul)
Ini dia songket hitam
Buat sampin hai sibaju kurung
Ini joget joget mak andam
Buat menghibur hati yang binggung
Mana dia si songket hitam
Hendak ku buat sampin
Hendak ku lamar anak mak andam
Takdak duit satu sen
Hendak ku lamar anak mak andam
Tapi kocek ko gebeng
(Hai apa nak buat)
Ini dia songket hitam
Buat sampin hai sibaju kurung
Ini joget joget mak andam
Buat menghibur hati yang binggung
Izinkan ku bercerita
Tentang cinta ku
Yang terbiar kesepian
Cinta yang suci murni
Tiada erti
Bila perpisahan melanda
Baruku mengerti betapa sakitnya
Bila hati terluka
Izinkan ku mencurahkan
Kesepian hati
Sejak perpisahan melanda
Perpisahan yang melanda
Antara kita
Sepinya hati sebak didada
Setiap insan pasti merasainya
Bila dikecewakan
Namun begitu aku tak kecewa
Biarpun ku derita
Akan ku tempuh walaupun gelora
Begitulah lumrahnya bercinta
Namun begitu aku tak kecewa
Biarpun ku derita
Akan ku tempuh walaupun gelora
Begitulah lumrahnya bercinta
Izinkan ku mencurahkan
Kesepian hati
Sejak perpisahan melanda
Perpisahan yang melanda
Antara kita
Sepinya hati sebak didada
Setiap insan pasti merasainya
Bila dikecewakan
Bila dikecewakan
Bila dikecewakan
Terpesona aku
Dengan lirik matamu
Dalam senyuman
Bagai ada sesuatu
Yang tersembunyi
Di sebalik bayang dulu
Usahlah dirintihkan
Jika benar itu satu kenyataan
Berikan sekali
Agar tidak menyiksa
Indahnya cara engkau bersandiwara
Hingga terleka dan terpegun melihatnya
Sebenarnya apa siapakah aku
Dalam dambaanmu woo
Engkau yang mungkin
Setelah manis berjanji
Maka hadirlah sangsi
Namun ku redha
Pasrah harungi segala
Aku mengerti aku tak punya apa
Usah lagi kau bayangi
Diatas dahan bahgia
Teruskan mencari bukti
Diantara kita oh siapakah benar
Engkau yang mungkin
Setelah manis berjanji
Maka hadirlah sangsi
Namun ku redha
Pasrah harungi segala
Aku mengerti aku tak punya apa
Usah lagi kau bayangi
Diatas dahan bahgia
Teruskan mencari bukti
Diantara kita oh siapakah benar
Ketika bayangan mentari kian menghilang
Hatiku menggamit kenangan waktu bertemu
Mengundang sebaknya dada kurindu padamu
Wajahmu bermain didalam ingatanku
Sunyinya malam yang meresahkan
Memaksa tidurku tidak lena
Rinduku bukannya diciptakan
Usah kau ragukan
Ketika masa yang berlalu mengubah hari
Hatiku semakin meronta resah selalu
Bertanya mengapaku diriku kian merindu
Padamu kekasih hati yang amat ku sayang
Bagaikan daun daun yang layu
Andainya engkau hilang dariku
Unggas yang kepatahan sayapnya
Terjadi padaku
Titisan embun yang berguguran
Menambah kedinginan tubuhku
Mengenang rindumu dan rinduku
Membuat aku pilu
Malamku bertemankan sendu
Diiringi sebak didadaku
Menanti tibanya sejuta harapan
Dalam kepayahan robohnya impian
Kerna jarak yang memisahkan
Meminta pengorbanan
Ketika masa yang berlalu mengubah hari
Hatiku semakin meronta resah selalu
Bertanya mengapaku diriku kian merindu
Padamu kekasih hati yang amat ku sayang
Bagaikan daun daun yang layu
Andainya engkau hilang dariku
Unggas yang kepatahan sayapnya
Terjadi padaku
Titisan embun yang berguguran
Menambah kedinginan tubuhku
Mengenang rindumu dan rinduku
Membuat aku pilu
Malamku bertemankan sendu
Diiringi sebak didadaku
Menanti tibanya sejuta harapan
Dalam kepayahan robohnya impian
Kerna jarak yang memisahkan
Meminta pengorbanan
Ketika bayangan mentari kian menghilang
Hatiku menggamit kenangan waktu bertemu
Mengundang sebaknya dada kurindu padamu
Wajahmu bermain didalam ingatanku
Ha a a a Ha a a a
Pura cendana pura cendana
Negeri aman dan sentosa
Pura cendana pura cendana
Negeri aman dan sentosa
Alam shahbana alam shahbana
Nama seri paduka baginda
Marilah berdoa kepada yang maha esa
Hai moga moga kita oi jauh mala bahaya
Pura cendana pura cendana
Banyaklah datang dan sang teri
Pura cendana pura cendana
Banyaklah datang dan sang teri
Kerna sultannya kerna sultannya
Adil memerintah negeri
Kerna sultannya kerna sultannya
Adil memerintah negeri
Marilah berdoa kepada yang maha esa
Oi moga moga kita oi jauh mala bahaya
Pura cendana pura cendana
Negeri indah pandangannya
Pura cendana pura cendana
Negeri indah pandangannya
Aman sentosa dari kota hingga ke desa
Aman sentosa dari kota hingga ke desa
Marilah berdoa kepada yang maha esa
Hai moga moga kita oi jauh mala bahaya
Pura cendana pura cendana
Negeri indah serta subur
Pura cendana pura cendana
Pura cendana pura cendana
Hidup rakyatnya aman bahagia dan makmur
Hidup rakyatnya aman bahagia dan makmur
Marilah berdoa kepada yang maha esa
Hai moga moga kita oi jauh mala bahaya
Indah sungguh panorama
Bagaikan bulan nirwana
Oh la la tropika
Hujan bagai mutiara
Seri seribu warna
Oh la la indah alam tropika
Menarilah bersama
Ikut rentak irama
Bagai alam ditiup sang bayu
Bayangkanlah semuanya
Menyala dan berirama
Menyanyi dengan riang ria
Sepanjang masa
Matahari bercahaya
Menyuluh tiap jiwa
Oh la la indah alam tropika
Indah sungguh panorama
Bagaikan bulan nirwana
Oh la la tropika
Hujan bagai mutiara
Seri seribu warna
Oh la la indah alam tropika
Menarilah bersama
Ikut rentak irama
Bagai alam ditiup sang bayu
Bayangkanlah semuanya
Menyala dan berirama
Menyanyi dengan riang ria
Sepanjang masa
Matahari bercahaya
Menyuluh tiap jiwa
Oh la la indah alam tropika
Oh la la
Oh la la
Tropika
Oh la la
Oh la la
Tropika
Oh la la oh la la
Oh la la oh la la
Tropika
Ku jalan sendiri
Tiada tempat untuk menanti
Tiadamu aku menyepi
Bayanganmu aku mencari
Ku sangkakan hujan
Tapi taufan datang melanda
Ku mencari tanpa pegangan
Dan tersungkur di ketepian
Kain putih yang kuberikan padamu
Kini pudar warna warnanya
Ku selimut di atas ikal rambutmu
Kian jatuh terus cecah ke bahu
Ku mencari bayangmu tiada
Di langit biru di lautan api
Kau hilang nan semakin jauh
Hujung dunia kita berjumpa
Bilaku lihat kau dihancur
Bagaikan luruh bunga yang gugur
Ku sunting dirimu kanku genggam hatimu itu
Kanku jaga bagai bungaku
Kau kan tumbuh terus mewangi
Aa Aa
Ku jalan sendiri
Tiada tempat untuk menanti
Tiadamu aku menyepi
Bayanganmu aku mencari
Ku sangkakan hujan
Tapi taufan datang melanda
Ku mencari tanpa pegangan
Dan tersungkur di ketepian
Ku mencari bayangmu tiada
Di langit biru di lautan api
Kau hilang nan semakin jauh
Hujung dunia kita berjumpa
Kau mekarlah wahaimu bunga
Subur mewangi didalam hati
Jangan gugur sekali lagi
Bila kau jatuh terus menyepi
Ku mencari bayangmu tiada
Di langit biru di lautan api
Kau hilang nan semakin jauh
Hujung dunia kita berjumpa